Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi | Bahasa Indonesia Kelas 8

Hei, Sobat Latis!

Pernah dapat tugas untuk mengamati sesuatu, tidak? Misalnya, tanaman di sekolah, hewan peliharaan, atau bahkan proses daur ulang sampah? Terus kalian juga diminta membuat laporannya?

Nah, jenis laporan hasil pengamatan itu dalam pelajaran Bahasa Indonesia kita kenal sebagai Teks Laporan Hasil Observasi (LHO). Biar kamu nggak bingung lagi, yuk kita kupas tuntas mulai dari pengertian, ciri-ciri, sampai cara buatnya beserta contohnya!

Baca juga: Intensif UTBK

Apa Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi?

Singkatnya, Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran atau pemaparan hasil pengamatan (observasi) terhadap suatu objek, peristiwa, atau fenomena secara sistematis, objektif, dan faktual.

Jadi, bayangkan jika kamu adalah seorang ilmuwan kecil atau peneliti muda. Kamu melihat sesuatu secara langsung dan saksama (observasi), mencatat semua fakta yang kamu lihat, dengar, atau rasakan terkait objek itu, lalu menyajikannya dalam bentuk tulisan yang terstruktur.

Objeknya bisa apa saja, lho! Mulai dari benda mati misalnya seperti gunung, candi, jenis batuan, makhluk hidup seperti jenis-jenis kucing, pertumbuhan biji kacang, ekosistem kolam, hingga peristiwa misalnya seperti proses terjadinya gerhana atau festival budaya.

Lalu, apa tujuannya?

Tujuan utama teks laporan hasil observasi adalah:

  1. Menginformasikan atau memberitahu pembaca tentang fakta-fakta penting mengenai objek yang diamati berdasarkan bukti nyata hasil pengamatan.

  2. Mendeskripsikan atau menjelaskan ciri, sifat, atau karakteristik objek secara rinci, jelas, dan apa adanya.

  3. Mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki. Contohnya seperti pengelompokan jenis-jenis serangga.

  4. Mencatat atau mendokumentasikan hasil pengamatan secara tertulis untuk keperluan studi, penelitian, atau pengetahuan.

  5. Mengomunikasikan Hasil atau menyampaikan temuan hasil observasi kepada orang lain secara ilmiah dan mudah dipahami.

Intinya, teks laporan hasil observasi adalah “dokumen ilmiah mini” yang memberikan gambaran objektif tentang sesuatu berdasarkan bukti pengamatan yang dilakukan secara langsung.

Baca juga: Tutor Private

Ciri-ciri dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Agar kamu bisa membedakan teks laporan hasil observasi dengan teks lainnya, kamu harus mengenali ciri-cirinya, kaidah kebahasaan, hingga struktur penulisan teks laporan hasil observasi.

  1. Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi bersifat faktual, universal, ditulis secara sistematis, menggunakan bahasa baku dan ilmiah, serta disajikan secara logis juga informatif.

  • Bersifat Faktual dan Objektif di mana semua informasi yang disajikan adalah fakta hasil pengamatan, bukan opini, perasaan, atau imajinasi penulis. Penulis harus netral dan tidak memihak kepada siapa pun.

  • Bersifat Universal yang membahas objek yang umum, bukan objek yang unik atau khusus sekali. Misalnya, laporan tentang “Kucing Anggora” (umum) bukan “Kucingku Si Manis” (unik/khusus).

  • Ditulis Secara Lengkap dan Sistematis di mana informasi disajikan secara menyeluruh dan runtut sesuai struktur yang baku.

  • Menggunakan Bahasa Baku dan Ilmiah berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang benar dan kosakata ilmiah yang tepat.

  • Disajikan secara Logis dan Informatif di mana alur penyampaian informasi masuk akal dan bertujuan memberi pengetahuan baru.

  1. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi ditulis dengan kalimat definisi, menggunakan klasifikasi, istilah ilmiah, menggunakan kata benda yang umum dan khusus, kata kerja aktif dan pasif, serta adanya konjungsi.

  • Menggunakan Kalimat Definisi seperti penggunaan kata kerja relasional seperti adalah, merupakan, yaitu, yakni. Hal tersebut bertujuan untuk menjelaskan pengertian umum objek. Contoh: Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar di dunia.

  • Menggunakan Kalimat Klasifikasi atau mengelompokkan objek ke dalam jenis-jenis tertentu. Contoh: Berdasarkan jenis makanannya, hewan diklasifikasikan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora.

  • Menggunakan Istilah Teknis/Ilmiah atau kata-kata khusus bidang ilmu. Contoh: fotosintesis, mamalia, invertebrata, atau ekosistem.

  • Menggunakan Kata Benda Umum (Generik) dan Kata Benda Khusus (Spesifik). Contoh: Hewan (umum) – Harimau Sumatera (khusus).

  • Menggunakan Verba (Kata Kerja) Aktif dan Pasif yang digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas atau keadaan. Contoh kalimat aktif: Burung itu membuat sarang. Contoh kalimat pasif: Sarang dibuat oleh burung itu.

  • Menggunakan Kata Penghubung (Konjungsi) untuk menghubungkan bagian-bagian dalam teks seperti dan, atau, tetapi, kemudian, selain itu, oleh karena itu.

Baca juga: Les Privat Terbaik

  1. Struktur Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur yang jelas agar mudah dipahami.

  1. Pernyataan Umum (Definisi Umum/Klasifikasi)

Bagian pembuka yang memperkenalkan objek observasi secara umum. Berisi definisi, nama latin (jika ada), klasifikasi dasar, dan gambaran singkat tentang objek.

Contoh:

Komodo (Varanus komodoensis) adalah reptil endemik Indonesia yang hanya ditemukan di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Padar, Nusa Tenggara Timur. Hewan ini merupakan spesies kadal terbesar di dunia dan termasuk hewan purba yang dilindungi.

2. Deskripsi Bagian

Bagian inti yang menjelaskan objek secara rinci yang disusun secara sistematis dan bersifat logis. Berisi uraian tentang ciri-ciri fisik seperti bentuk, ukuran, warna, bagian-bagian tubuh, hingga sifat, kebiasaan, habitat, makanan, cara berkembang biak, peran dalam ekosistem, atau hal spesifik lain yang diobservasi.

Contoh:

Komodo memiliki tubuh yang besar dan kekar… Kulitnya bersisik kasar berwarna abu-abu hingga coklat kemerahan… Komodo merupakan hewan karnivora dan scavenger (pemakan bangkai)… Komodo betina biasanya bertelur…

3. Deskripsi Manfaat/Simpulan (Opsional)

Bagian penutup yang menyatakan manfaat, nilai penting, status, atau simpulan umum tentang objek observasi. Bisa juga berisi rangkuman singkat atau pernyataan penegas.

Contoh:

Komodo memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pulau tempatnya hidup… Karena populasinya yang terbatas dan terancam, komodo dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan ditetapkan sebagai hewan nasional… Melestarikan komodo berarti menjaga warisan alam dunia yang unik.

Baca juga: Intensif UTBK

Cara Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Beserta Contohnya

Bagaimana sih cara praktis bikin teks laporan hasil observasi yang baik? Yuk ikuti langkah-langkah berikut dan simak juga contoh teksnya.

    1. Tentukan Objek Observasi

Pilih objek yang spesifik dan bisa diamati langsung atau melalui sumber yang valid seperti video dokumenter, buku referensi ilmiah, atau artikel terpercaya. Misalnya: “Pohon Mangga di Halaman Sekolah”.

    1. Lakukan Observasi

Amati objek dengan cermat. Catat semua detail penting seperti:

  • Ciri fisik; tinggi, bentuk daun, warna batang, dll.

  • Bagian-bagiannya; akar, batang, daun, bunga, dan buah.

  • Kondisi lingkungan; tanah atau cahaya matahari.

  • Proses yang terjadi; jika diamati dalam waktu tertentu, seperti berbunga.

  • Gunakan panca indera; lihat, dengar, atau sentuh.

    1. Kumpulkan dan Kelola Data

Kumpulkan semua catatan hasil observasi. Kelompokkan informasi berdasarkan kategori. Misalnya ciri fisik, bagian pohon, dan proses pertumbuhan.

    1. Buat Kerangka (Struktur)

Susun informasi yang sudah dikelompokkan ke dalam struktur teks laporan hasil observasi yang meliputi:

  • Pernyataan Umum

  • Deskripsi Bagian

  • Simpulan/Manfaat

    1. Kembangkan Kerangka Menjadi Teks Utuh

Mulailah dengan pernyataan umum yang jelas. Buatlah deskripsi dengan menguraikan secara rinci, sistematis, dan gunakan kaidah kebahasaan yang tepat (kalimat definisi, klasifikasi, istilah teknis). Akhiri penulisan dengan simpulan atau manfaat yang relevan.

    1. Sunting dan Perbaiki

Baca ulang teks kamu dan pastikan bahwa:

  • Faktual dan objektif dengan menghindari kata seperti “menurutku” atau “sepertinya”.

  • Sistematis (urutan struktur benar).

  • Menggunakan bahasa baku dan istilah yang tepat.

  • Tidak ada salah ketik atau kesalahan ejaan (EYD).

  • Kalimatnya jelas dan mudah dipahami.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Singkat

Agar kamu terbiasa dalam menulis teks laporan hasil observasi, berikut kami sajikan contoh teks yang sederhana agar mudah dipahami.

Baca juga: Bimbel SBMPTN

Gimana, Sobat Latis?

Sekarang kamu sudah paham kan apa itu teks laporan hasil observasi, ciri-cirinya, strukturnya, dan bagaimana cara menyusunnya?

Ingat ya, kunci utamanya adalah pengamatan yang jeli, pencatatan fakta yang akurat, dan penyajian yang sistematis serta objektif. Jangan lupa untuk selalu menggunakan bahasa yang baku dan ilmiah. Teks laporan hasil observasi ini sangat berguna untuk melatih kemampuanmu dalam mengamati dunia sekitarmu secara kritis dan menyampaikan hasilnya dengan baik.

Jadi, jangan ragu untuk mencoba membuat laporan observasi sederhana tentang hal-hal menarik di sekitarmu! Jika kamu membutuhkan bantuan pendampingan dalam belajarmu, hubungi kami di (021) 77844897 dan 087781609961. Kamu juga bisa akses situs kami di www.tutorindonesia.co.id untuk mendapatkan informasi lebih detail seputar pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMP lainnya.

Selamat belajar dan bereksplorasi!

Referensi:

https://www.ruangguru.com/

https://e-ujian.id/

https://www.quipper.com/

https://www.gramedia.com/

https://serupa.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *